Dua tahun lagi, gerombolan motor China menyerbu pasar Indonesia. Nah, kebetulan ada salah satu produk dari Negeri Panda, namanya Prisma Evolution R200. Merek baru berjenis sport dengan sejumlah fitur yang menggoda ini sempat dijajal (first ride).
Lampu utama (depan) cukup unik. Pada bagian bawah lampu terdapat lampu kecil semacam masker. Jelas, konsep ini sangat menggoda pemodifikasi. Masih seputar bagian depan, model sokbreker yang upside down mengikuti ciri kental motor jenis sport.
Hal itu juga mencakup suspensi belakang, yang mengadopsi model monoshock. "Ini memang menjadi nilai plus yang kami tawarkan, selain kapasitas mesin 200 cc," ungkap Indra Harry, Marketing Manager PT Maju Bersama Surya Indah Motor, selaku produsen Prisma di Indonesia.
Selain suspensi monoshock, sistem penghenti laju memakai rem cakram. Dipadu bentuk lengan ayun yang besar, tampilan belakang Prisma menjadi sangat kokoh. Kemudian, lampu sein depan terpisah dan letaknya di bawah lampu utama yang menyatu dengan fairing.
Menarik, tampilan indikator penunjuk kecepatan (spidometer) berupa digital dengan angka cukup besar. Bagian atas menunjukkan putaran mesin. Adapun di sisi kiri dan kanan, juga berupa digital, sebagai indikator untuk sein dan lainnya. "Kami yakin kalau ini akan menjadi incaran banyak biker yang mengutamakan desain dan tampilan," bangga Indra.
Ketika menyemplak di sadel, posisi duduk cukup nyaman. Jarak ketika duduk dengan pegangan setang tidak ada masalah. Hanya, saat riding, getaran kecil terasa di bodi motor dan ini ciri dari motor China. Ketika diajak bermanuver pun, motor ini terasa aman.
sumber:otomotif.kompas.com
Lampu utama (depan) cukup unik. Pada bagian bawah lampu terdapat lampu kecil semacam masker. Jelas, konsep ini sangat menggoda pemodifikasi. Masih seputar bagian depan, model sokbreker yang upside down mengikuti ciri kental motor jenis sport.
Hal itu juga mencakup suspensi belakang, yang mengadopsi model monoshock. "Ini memang menjadi nilai plus yang kami tawarkan, selain kapasitas mesin 200 cc," ungkap Indra Harry, Marketing Manager PT Maju Bersama Surya Indah Motor, selaku produsen Prisma di Indonesia.
Selain suspensi monoshock, sistem penghenti laju memakai rem cakram. Dipadu bentuk lengan ayun yang besar, tampilan belakang Prisma menjadi sangat kokoh. Kemudian, lampu sein depan terpisah dan letaknya di bawah lampu utama yang menyatu dengan fairing.
Menarik, tampilan indikator penunjuk kecepatan (spidometer) berupa digital dengan angka cukup besar. Bagian atas menunjukkan putaran mesin. Adapun di sisi kiri dan kanan, juga berupa digital, sebagai indikator untuk sein dan lainnya. "Kami yakin kalau ini akan menjadi incaran banyak biker yang mengutamakan desain dan tampilan," bangga Indra.
Ketika menyemplak di sadel, posisi duduk cukup nyaman. Jarak ketika duduk dengan pegangan setang tidak ada masalah. Hanya, saat riding, getaran kecil terasa di bodi motor dan ini ciri dari motor China. Ketika diajak bermanuver pun, motor ini terasa aman.
sumber:otomotif.kompas.com
0 komentar:
Post a Comment